Kejadiannya waktu saya, shakila, dan adik saya "iqbal" berencana dari Jogja ingin main ke Bengkulu dulu. Sementara suami langsung ke Palembang (nanti nyusul ke Bengkulunya) karena harus control rumah makan.
Jadi dari Jogja kami berangkat menggunakan jasa pesawat B**** Air, Pesawatnya lumayan nyaman dan jarak antara kursi luas dibandingkan L*** Air. Well. memang harga menentukan kualitas. Semua penumpang didalam juga sepertinya sepakat dengan saya, pesawat ini nyaman, dan enakeeuunn :) :)
Kami dapat seat 8 B dan 8C, lumayan di depan. Everything is gonna be okay, actually. Sampai akhirnya pramugari mendekati kami kalau kursi yang saya duduki tidak di fasilitasi masker oksigen untuk bayi. Jadi, kami di minta untuk pindah ke tempat yang ada masker oksigennya. Okey, saya dan adik mau-mau saja,,,dimanapun bangkunya, karena itu prosedur pesawat yang harus di ikuti. Saya menunggu penumpang lain yang mau "tukaran tempat".
Si-pramugari mulai menawarkan diri :
"Permisi bapak dan Ibu, saya ingin meminta tolong untuk bertukar tempat dengan Ibu yang ada di Depan karena kursi yang ibu tersebut duduki tidak difasilitasi oleh masker oksigen untuk bayinya. Dan di kursi ini tersedia masker oksigen untuk bayi pak, bu. Apakah Bapak Ibu bersedia?"
Kurang lebih seperti itu permohonan si pramugari, sangat sopan dan ramah sekali.
jawaban penumpang pertama yang dimintai tolong " maaf, tidak bersedia mbak"
Jleb.
Dihati saya rasanya langsung nyeesss dengarnya, oke gak papa, mungkin penumpang kedua mau kali ya, saya masih menunggu si pramugari.
Pramugaripun mengucapkan terimakasih, dan mencari lagi kursi-kursi yang ada masker oksigennya (katanya yang ada di nomer-nomor ganjir).
Lanjut ke penumpang kedua, penumpang ketiga hingga paling belakang....TIDAK ADA YANG BERSEDIA. Astagfirullaaaaah.....
Jujur saya kasian dengan pramugarinya, wajahnya sudah mulai enggak enakan dan pucat karena sudah bersusah payah mencarikan kursi untuk saya dan shakila. Akhirnya saya panggil mbak pramugarinya :
" Mbak, sudah enggak papa, kalau memang tidak ada yang bersedia, kita berdoa aja mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Gak papa biar saya disini aja mba"
Tapi pramugari tetap tidak mau karena sudah menjadi SOP penerbangannya. hampir 15menitan pesawat belum jalan hanya karena orang-orang tidak ada yang bersedia pindah.
Nah, pas mbaknya menawarkan ke penumpang yang ada 2 bangku di depan saya, akhirnya mereka bersedia pindah (si-ibu di kursi saya, si bapak ke seberang kursi saya karena disana kosong juga). Alhamdulillaaaaah. Saya mengucapkan terimakasih berkali-kali kepada mereka. Tapi wajah mereka seperti yang agak kesal juga disuruh pindah.
Aman alhamdulillah sampai disini, mbaknya pun mulai jalan menuju ke depan untuk duduk pesiapan take off. Tetiba pramugarinya datang lagi ke tempat saya dan bapak yang tadi sambil memasang muka tidak enakan, ternyata yang ada maskernya bukan dikursi saya duduki sekarang, tapi di tempat bapak yang tadi pindah. Akhirnya mbanya sambil memohon meminta tolong lagi untuk bertukar kursi, tapi langsung di jawab si Bapak :
" Kamu tuh gimana sih jadi pramugari tidak beres, saya sudah pindah barusan dan sekarang kamu suruh saya pindah lagi, makud kamu apa nyurush saya pindah-pindah?? Harusnya saya sudah tidur di pesawat ini malah saya harus di ganggu. SAYA TIDAK BERSEDIA pindah!!" si bapak marah-marah karena disuruh pindah lagi.
Mbak pramugaripun meminta maaf dan mencarikan lagi kursi untuk saya, akhirnya ada didepan saya langsung manggil pramugarinya "Mbak, dikursi saya ada tidak masker oksigennya?"
Pramugaripun langsung bilang IYA dengan mantap.
Okey mba, saya bersedia tukaran (dengan nada ramah dan mulai bergegas berdiri). :)
Akhirnya saya, shakila, dan adik saya duduk di kursi no.3 di depan. Mbak yang mau tukaran dan suaminya pindah dibelakang saya. Pesawatpun take off dan Alhamdulillah kami sampai di Jakarta dengan selamat. Harusnya kami sampai pukul 8.30 WIB tapi karena peristiwa tukar kursi yang alot dan very wasting time menurut saya, akhirnya menghabiskan waktu 30 menitan untuk akhirnya baru bisa take off :(
Selama diperjalanan, mbak yang bertukang kursi dengan kami sangat humble dan baik sekali dengan shakila, shakila diajak ngobrol (karena shakila maunya berdiri dan menghadap ke belakang). Sampai akhirnya pesawat mendarat dan kami mau turun, saya mengucapkan sekali lagi terima kasih banyak kepada mbak-mbaknya yang sangat baik dan mau diajak kerjasama dengan pramugari. :)
Dari situ saya jadi berfikir, Ya Allah...apa begitu prilaku ummat_Mu zaman sekarang. Meminta tolong dalam hal yang sangat mudah dan kecil menurut saya, tidak mengeluarkan tenaga apalagi biaya saja orang-orang di pesawat enggan untuk menolong sesamanya. Apalagi menolong dengan cara mengeluarkan sebagian harga dan tenaganya????
Astagfirullah.
Selama di perjalanan pesawat saya jadi merenung dan sedikit kesal dihati, atas tindakan penumpang-penumpang dipesawat yang berkata : "tidak bersedia", saya perhatikan yang di mintai tolong itu semuanya berusia diatas 30 tahun ke atas. Dengan pakaian yang sangat terhormat bapak ibunya.
Dari segi usia, mereka sudah dibilang matang. Tapi...tapi....kenapa moralnya seperti itu....:( :(
Sediiiih sekali rasanya.
Saya ceritakan kisah ini dengan orangtua saya, Mamah saya langsung "nyesek" dengar ceritanya, "sebegitukah orang-orang di fasilitas umum?"
Mamah saya tapi langsung menasihati saya, walaupun orang-orang seperti itu, tapi kita jangan. WAJIB hukumnya menolong orang itu, Kita ini bukan siapa-siapa, seluruhnya yang ada di tubuh dan yang kita miliki hanya titipan Allah, jadi cara terbaik untuk berterimakasih atas titipanNya ini adalah dengan cara saling menghargai dan menolong ciptaaanNya juga. Hanya itu yang bisa kita lakukan.
Iya, dalam hati saya juga tetap tidak berubah.
Walaupun orang dipesawat seperti itu, tapi InnSyaaAllah saya tidak akan membalasnya, kalau ada yang meminta bantuan di pesawat dan meminta saya terpaksa pndah, pasti akan saya lakukan Tidak hanya dipesawat, dimanapun berada. Tetap harus berbuat kebaikan, agar kebaikan itu menjadi bibit yang tumbuh dengan subur dan mekar dimana-mana. Agar kebaikan itu bisa menjadi kebaikan-kebaikan bagi yang lainnya, karena dalil di dalam al-qur'an pun sudah jelas
surat Al-Mäidah (5) ayat 2:lalu ada juga sedikit hadist yang berbunyi :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2)
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا نفس الله عنه كربة من كرب يوم القيامة ومن يسر على معسر يسر الله عليه في الدنيا والآخرة ومن ستر مسلما ستره الله في الدنيا والآخرة والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه ومن سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة وما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله ويتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة وغشيتهم الرحمة وحفتهم الملائكة وذكرهم الله فيمن عنده ومن بطأ به عمله لم يسرع به نسبهDari Abu Hurairoh beliau berkata: bersabda Rosulullah Shallahu ‘alaihi wasallam: “Barangsiapa yang melepaskan dari seorang mu’min suatu kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia maka Allah ta’ala akan melepaskan darinya kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barangsiapa yang meringankan atas seorang yang kesulitan maka Allah ta’ala akan memudahkan atasnya didunia dan diakhirat. Dan barangsiapa yang menutup (aib) seorang muslim maka Allah ta’ala akan menutup (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah ta’ala akan menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya. Dan barang siapa yang menempuh suatu jalan yang dia mencari ilmu padanya maka Allah ta’ala akan memudahkannya dengannya jalan menuju surga. Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah dari rumah-rumah Allah yang mana mereka membaca kitabullah dan mereka saling mempelajarinya diantara mereka kecuali akan turun atas mereka ketenangan dan mereka akan diliputi rohmah dan malaikat akan menaungi mereka serta Allah akan menyebut mereka pada siapa yang ada disisiNya. Dan barangsiapa yang lambat amalannya maka tidak akan dipercepat oleh nasabnya.”(HR. muslim)dikutip dari :
https://assalafiyahkebumen.wordpress.com/2010/03/27/tolong-menolong-dalam-kebaikan/
:)